Pembangunan kehutanan mencakup
semua upaya untuk memanfaatkan dan memantapkan fungsi hutan, sumber daya alam
hayati lain dan ekosistemnya. Fungsi hutan baik sebagai pelindung sistem penyangga
kehidupan maupun sebagai sumber daya pembangunan. Dengan demikian pembangunan
kehutanan mencakup aspek pelestarian fungsi lingkungan hidup, pembangunan
ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Gambar 1. Contoh Kayu Bulat yang Bernilai Jual
Hutan sebagai sumber daya alam
perlu terus ditingkatkan dan disempurnakan pengelolaannya agar memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat. Dalam pengelolaan
tersebut perlu memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Selain itu kegiatan
kehutanan perlu memperhatikan tata guna hutan, usah perlindungan dan pengamanan
flora dan fauna, hutan tanam industri serta penyerapan tenaga kerja bagi
masyarakat.
Pembangunan kehutanan mampu menghasilkan berbagai jenis kayu
bulat yang memiliki daya jual cukup tinggi seperti Kayu Bulat, Kayu Bulat
Sedang, Kayu Bulat Kecil dan Kayu Akasia. Produksi kayu Akasia di Kabupaten
Nunukan pada tahun 2015 lebih banyak daripada jenis kayu yang lainnya yakni
hampir 50 persen. Adapun Kayu Bulat diproduksi paling sedikit dari yang
lainnya, yakni 13 persen.
Produksi kayu bulat di Kabupaten Nunukan telah mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2015 jumlah produksi kayu bulat tercatat 1.319.589,04 (m3) atau
mengalami kenaikan produksi sebesar 10,66 persen dibandingkan pada tahun 2014.
Gambar 2. Persentase Produksi Kayu Bulat Tahun 2015
Berdasarkan grafik dibawah ini, dapat dilihat produksi
Kayu Akasia dan Kayu Bulat Kecil hampir mendominasi pada setiap triwulan selama
tahun 2015. Produksi Kayu Akasia cukup banyak dibandingankan jenis lainnya. Kayu
akasia termasuk dalam salah satu jenis kayu yang memiliki nilai jual tinggi. Selain
itu, kayu akasia bisa dibentuk menjadi beraneka ragam perabotan.
Gambar 3. Jumlah Produksi Triwulanan Kayu Bulat Tahun 2015